Kamis, 21 Agustus 2008

sejarah versi "supriyadi"


Kesaksian yang Berbeda

Beberapa pengakuan Andaryoko Wisnu Prabu sebagai Supriyadi ada sejumlah kejanggalan. Klaim dialah sosok bercelana pendek dalam foto pengibaran Sang Saka jelas menabrak data sejarah resmi. Berikut beberapa pengakuan Andaryoko dan sekelumit cerita yang berhubungan dengan peristiwa tersebut.

1.Naskah Proklamasi
Andaryoko mengatakan konsep naskah proklamasi yang baru berupa coretan tangan sempat diremas-remas tangan oleh Sayuti Melik. Setelah ditik dan dianggap tak berguna lagi, Sayuti membuangnya ke tempat sampah. Namun Bung Karno yang ingat akan konsep itu menanyakan kembali sehingga naskah dipungut dan disterika ulang hingga akhirnya
disimpan Bung Karno
Sejarah mengatakan BM Diah-lah yang menyadari pentingnya arti historis naskah tersebut. Seperti ditulis sejarawan Nina Lubis, Diah memungut naskah coretan proklamasi dan diam-diam menyimpannya sendiri. Baru pada 19 Mei 1992, BM Diah menyerahkan naskah itu pada negara yang diterima sendiri oleh Presiden Soeharto

2.Teknis Proklamasi
Andrayoko menyatakan bendera diambil bahannya dari gordyn dan tiang penegaknya diambil dari bambu jemuran. Adapun alat mikrofon untuk memperkeras pembacaan proklamasi dicomot dari radio milik Bung Karno.
Sejarah bilang, Brigjen (Purn) Lukas Kastaryo dalam kesaksiannya yang ditulis Majalah Intisari edisi Agustus 1991 mengatakan dialah yang mengusahakan bendera Sang Saka Merah Putih. Ia berikhtiar mencari kain merah dan putih dan menemukannya dari tenda yang tengah dipasang sebuah warung soto. Kain itu dibeli dengan harga Rp 500,- dan langsung diserahkan pada Ny Fatmawati.

3.Soal Mikrofon
Mengenai asal muasal mikrofon, sdejarah juga cerita, orang yang mengupayakan mikrofon adalah Mr Wilopo. Tanggal 17 Agustus 1945, menyadari belum adanya alat pengeras suara untuk dipakai pada Proklamasi pukul 10.00 nanti, Mr Wilopo berinisiatif pergi ke sebuah toko radio di Gang Tengah, sekitar Senen. Di sana ia menjumpai Gunawan si pemilik toko dan minta bantuannya untuk meminjamkan mikrofon. Bantuan disetujui sehingga sebelum pukul 08.00, mike sudah terpasang.

4.Pengibar Bendera
Andaryoko bilang, dialah sosok yang bercelana pendek pada satu-satunya foto pengibaran Sang Saka Merah Putih sejurus setelah proklamasi dibacakan. Jika melihat pada foto tersebut, nampaklah bahwa satu-satunya sosok yang bercelana pendek adalah orang yang ikut serta mengibarkan bendera Merah Putih.
Sejarah bilang,walau ada fotonya, soal siapa pengibar bendera Merah Putih itu ternyata tak ada yang persis ingat. Sejarah resmi menyebutnya sebagai Latief Hendraningrat (yang mengerek), Suhud dan SK Trimurti. Tapi belakangan SK Trimurti sendiri mengakui ia tak ikut menaikkan bendera. Ketika itu, saat ditunjuk Bung Karno dengan alasan mewakili kaum perempuan, Trimurti menolaknya. Trimurti berdalih untuk menaikkan bendera lebih tepat seorang prajurit.Soal ini masih belum putus, lebih mutakhir lagi, ada sosok Ilyas Karim, seorang purnawiran letkol dari Siliwangi yang mengklaim dialah sosok bercelana pendek yang ikut mengerek Sang Saka. Pasangannya pun bukan Latief tapi Shudanco Singgih

2 komentar:

infogue mengatakan...

Artikel anda di

http://nasional.infogue.com/sejarah_versi_supriyadi_

promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema untuk para netter Indonesia. Salam!

Azkhan Group mengatakan...

wah thanks banget

nie artikel juga repost gw ambil di kaskus.us